Penjelasan kaana (كَانَ) dan laa yazaalu (لاَ يَزَالُ) - Pelajaran 25 kitab Durusul lughah 2
Table of Content [Lihat di sini]
Lihat gambar hiwar (percakapan) yang dilingkari. Bagian dari kalimat yang dilingkari adalah hal-hal yang dipelajari pada pelajaran 25 dari kitab durusul lughah jilid dua ini.
1. Tentang kaana (كَانَ)
2. Penjelasan tentang saudara كَانَ yaitu لاَ يَزَالُ
3. I'rab dari abun dan akhun (أَبٌ) dan (أَخٌ).
4. Tentang min qablu (مِنْ قَبْلُ) beserta i'rabnya
Penjelasan kaana (كان)
Kaana dan saudara-saudaranya telah dipelajari pada pelajaran sebelumnya. Coba diulang pelajaran tujuh pada kitab durusul lughah 2 tentang kaana. Lihat poin pelajaran ke empat.
Pengenalan kaana pada pelajaran tujuh
Pada pelajaran tujuh dikenalkan isim kaana dan khabar kaana. Namun khabar kaana nya adalah klausa (menyerupai jumlah atau kalimat).
Adapun yang menyerupai kalimat adalah jar wa majrur dan zharaf (keterangan).
Contoh:
a. Jumlah ismiyyah = بِلاَلٌ فِي الفَصْلِ = Bilaalun fil fashli = Bilal ada di kelas.
- Bilal adalah mubtada.
- Fil fashli adalah khabar. Adapun jenis khabarnya adalah jar wa majrur (klausa yang menyerupai jumlah/kalimat).
b. Jumlah ismiyyah di atas jika ditambahkan kaana menjadi:
كَانَ بِلاَلٌ فِي الْفَصْلِ = kaana Bilaalun fil fashli.
- Sekarang Bilal menjadi isim kaana.
- fil fashli menjadi khabar kaana.
Penjelasan kaana pada pelajaran dua puluh lima
Pada pelajaran 25 ini, khabar kaana-nya adalah isim (noun).
I'rab khabar kaana
Khabar kaana adalah manshub.
Contoh
- Jumlah ismiyyah = المَاءُ بَارِدٌ = al-maa-u baaridun = Air itu dingin.
Jika ditambah dengan kaana, menjadi:
كَانَ المَاءُ بَارِدًا = kaanal maa-u baaridan = Air itu dingin.
Apa perbedaan antara kalimat yang pertama dan kedua? Kita akan mengerti jika dua kalimat itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
المَاءُ بَارِدٌ = The water is cold.
كَانَ المَاءُ بَارِدًا = The water was cold.
Jelas bukan?
Penjelasan i'rab isim kana dan khabar kaana
- Isim kaana = marfu'
- Khabar kaana = manshub.
Lihat contoh di atas, al-maa-u adalah isim kaana sehingga harakatnya dhammah (marfu'), sedangkan baaridun berubah menjadi baaridan karena khabar kaana adalah manshub.
Pada gambar hiwar/percakapan, kita bisa melihat contoh-contoh kata atau kalimat menggunakan kata kaana yang khabar kaananya adalah isim. Misalnya:
- كَانَ مَرِيْضًا = kaana mariidhan = he was sick = dia sakit.
- كَانَ وَزِيْرًا = kaana waziiran = he was a minister = dia dahulu adalah menteri.
- كَانَ شُرْطِيًّا = kaana syurthiyyan = he was a policeman = dia dahulu adalah polisi.
Penjelasan saudara kaana yaitu laa yazaalu (لاَ يَزَالُ)
Pada pelajaran sebelumnya juga sudah dikenalkan saudara-saudaranya kaana, yaitu: laisa (لَيْسَ). Untuk mengulang pelajaran silakan baca pelajaran 2 tentang laisa.
Sekarang dipelajari saudara kaana lainnya yaitu laa yazaalu. Artinya dalam bahasa Inggris adalah he is still.... (dia masih....).
I'rab dari laa yazaalu
Oleh karena saudara kaana, maka i'rabnya adalah sama dengan kaana.
Contoh:
- Jumlah ismiyyah = بِلاَلٌ مَرِيْضٌ = Bilaalun maridhun = bilal sakit.
Jika ditambah dengan laa yazaalu, maka menjadi:
لاَ يَزَالُ بِلاَلٌ مَرِيْضًا = laa yazaalu bilaalun mariidhan = Bilal is still sick = Bilal masih sakit.
=> Bilaalun adalah isim dari laa yazaalu sehingga ia adalah marfu'.
=> Mariidhun berubah menjadi mariidhan sebab ia harus manshub karena ia adalah khabar dari laa yazaalu.
- Jumlah ismiyyah = مَرْيَمُ طَالِبَةٌ = Maryamu thaalibatun = Maryam adalah seorang murid.
Jika ditambah dengan laa yazaalu, maka menjadi:
لاَ تَزَالُ مَرْيَمُ طَالِبَةً = laa tazaalu Maryamu thaalibatan = Maryam masih seorang murid.
=> Maryam = marfuu'
=> Thalibatan = manshub.
I'rab dari أب dan أخ
أَبٌ dan أَخٌ adalah contoh dari asma-ul khamsah.
Mengenai asma-ul khamsah, sudah ada catatannya pada pelajaran sebelumnya, yaitu:
1. Contoh apa saja asma-ul khamsah dapat dilihat di macam-macam isim mu'rab di poin ke enam.
2. Bentuk-bentuk i'rab pada asma-ul khamsah dapat dibaca di i'rab pada isim pada poin ke enam.
Pada pelajaran 25 ini, dipelajari bentuk marfu, manshub, dan majrur kata abun dan akhun.
I'rab abun (أب)
=> contoh ketika marfu' = أَيْنَ أَبُوكَ ؟ = aina abuuka? = Dimana bapakmu?
=> contoh ketika manshub = أَعْرِفُ أَبَاكَ = a'rifu abaaka = Saya tahu bapakmu.
=> contoh ketika majrur = مَا ذَا قُلْتَ لِاَبِيْكَ ؟ = maa dzaa qulta li abiika? = Apa yang yang kamu katakan ke bapakmu?
Penjelasan tentang min qablu ( مِنْ قَبْلُ )
Telah kita pelajari bahwa qablu (قَبْلُ ) dan ba'du ( بَعْدُ ) adalah mudhaaf.
Contohnya = رَجَعْتُ قَبْلَ الصَّلاَةِ = raja'tu qablas shalaati = Saya kembali sebelum shalat.
- Qablu adalah mudhaf, dan setelah mudhaf itu mudhaf ilaihi.
- Namun, jika mudhaf ilahi-nya dihilangkan, maka qablu menjadi mabni (tidak berubah harakatnya). Walaupun didahului hurf jar seperti min ( مِنْ) maka tetap qablu (bukan qabli).
Contoh:
أَذْهَبُ الآَنَ إِلَى المَكْتَبَةِ , وَ سَأَذْهَبُ إِلَى المَسْجِدِ مِنْ بَعْدُ = adzhabul aana ilal maktabati, wa sa-adzhabu ilal masjidi min ba'du = Saya sedang pergi ke perpustakaan sekarang, dan akan pergi ke masjid setelahnya.
=> Di sini ba'du adalah mabni (alias tetap ba'du bukan ba'di) karena mudhaf ilaihinya tidak disebutkan. Jika mudhaf ilaihinya ada maka menjadi ba'di contohnya : min ba'di dzalika.
أَبِي الآنَ مُدِيرٌ , وَ كَانَ مُدَرِّسًا مِنْ قَبْلُ = abii al-aana mudiirun, wa kaana mudarrisan min qablu = Ayah saya adalah seorang kepala sekolah, ia adalah seorang guru sebelumnya.
=> Disini qablu tetap harakat akhirnya walau didahului min, karena mudhaf ilaihinya tidak ada. Jika ada, maka berubah harakatnya yaitu qabli, contohnya min qabli dzalika ( مِنْ قَبْلِ ذَالِكَ ).
Kata-kata yang baru
سَفِيْرٌ (jamaknya سُفَرَاءُ) = duta besar => safiirun - sufaraa-u
شُرْطِيٌّ (jamaknya شُرْطَةٌ) = polisi => syurthiyyun - syurthatun
مَرِيْضٌ (jamaknya مَرْضَى) = sakit => mariidhun - mardhaa
مُتَقَاعِدٌ = mutaqaa'idun = pensiun
تَرَكَ - يَتْرُكُ = taraka (fi'il madhi) - yatruku (fi'il mudhari) = meninggalkan
أَلَّفَ - يُؤَلِّفُ = allafa (fi'il madhi) - yu-allifu (fi'il mudhari) = menulis
Jazakumullahu khoiron lii hadzal'ilmi minkum.
ReplyDelete