Catatan huruf an - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 32

Table of Content [Lihat di sini]

Catatan ini adalah sambungan dari catatan sebelumnya yaitu huruf naashibah, terutama huruf أَنْ  (an).


أن adalah salah satu huruf nawashib



Catatan huruf أَنْ


1. أَنْ (an) dapat dihilangkan setelah enam huruf di bawah.


a. Setelah حَتَّى (hattaa)

Contoh:

سِرْتُ حَتَّى أَدْخُلَ البَلَدَ  = sirtu hattaa adkhula al-balada.
Artinya = Saya pergi sampai masuk kota itu.

Penjelasan:

- kalau ada an => حَتَّى أَنْ أَدْخُلَ

- namun أَنْ dihilangkan, dan setelah huruf حَتَّى , fi'il mudharinya menjadi manshuub.


b. Setelah لاَمُ الجُحُوْدِ atau لاَمُ النَّفْيِ  (laam juhuud atau lam nafyi)

Contoh:

- مَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ  = maa kaanallahu liyu'adzdzibahum
Artinya = Allah tidak akan menghukum mereka.

c. Setelah أَوْ (au) yang berarti إِلَى أَنْ (sampai) atau إِلاَّ أَنْ (jika tidak).

Contoh:

- لَأَلْزَمَنَّكَ أَوْ تُعْطِيَنِيْ حَقِّيْ  = la-alzamannaka au tu'thiyanii haqqii
Artinya = Saya tidak akan meninggalkanmu sampai kamu memberikan hakku.

- يُعَاقَبُ المُسِيْءُ أَوْ يَعْتَذِرَ = yu-'aaqabu almusii-u au ya'tadzira
Artinya = Orang yang berbuat dosa akan dihukum jika ia tidak meminta maaf.


d. Setelah وَاوٌ المَعِيَّةِ

Contoh = لاَ تَاْمُرْ بِالصِّدْقِ وَتَكْذِبَ  = laa ta'mur bish-shidqi wa takdziba
Artinya = Jangan menyuruh untuk jujur sedangkan kamu bohong.

catatan: kalimatnya harus dimulai dengan perintah atau larangan.


e. Setelah لاَمُ التَّعْلِيْلِ -> lam yang mempunyai makna seperti كَيْ

Contoh:

جِئْتُ لِأَسْتَرِيْحَ = ji'tu li-astariiha.

Artinya = Saya datang sehingga saya bisa istirahat.


f. Setelah الفَاءُ السَّبَبِيَّةُ  atau الفَاءُ الجَوَابِيَّةُ

Terbagi lagi menjadi enam jenis, yaitu:


- fa setelah kalimat perintah

Contoh:

زُرْنِيْ فَأُكْرِمَكَ  = zurnii fa-ukrimaka
Artinya : Kunjungi aku maka aku akan menghormatimu.

- fa setelah kalimat larangan

Contoh:

لاَ تَطْغَوْا فِيْهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِيْ  = laa tathgau fiihi fayahilla 'alaikum ghadhabii
Artinya = Jangan melewati batas, jangan sampai marahku turun ke atas kalian.

- fa setelah nafiy

Contoh:

مَا تَزُوْرُنَا فَنُكْرِمَكَ  = maa tazuurunaa fanukrimaka.
Artinya = Kamu tidak mengunjungi ku, jika iya kami akan menghormatimu (melayanimu dengan baik).

- huruf fa pada kalimat tanya

Contoh:

أَيْنَ بَيْتُكَ فَأَزُوْرَكَ؟  = aina baituka fa-azuuraka?
Artinya = Dimana rumah mu, sehingga aku bisa mengunjungimu.

- fa setelah kalimat harapan

Contoh:

لَيْتَ لِيْ مَالاً فَأُنْفِقَهُ = laita lii maa lan fa-unfiqahu
Artinya = Saya ingin sekali kaya sehingga saya bisa berinfak.

- fa setelah kalimat anjuran

Contoh:

أَلاَ تَنْزِلُ بِنَا فَتُصِيْبَ خَيْرًا  = a laa tanzilu binaa fatushiiba khairan
Artinya = Tidakkah kamu mengunjungi kami sehingga kamu mendapatkan kebaikan



2. أَنْ ditulis/diucapkan ketika dalam satu kalimat terdapat lam ta'liil dengan la naafiyah.

Contoh:

لِئَلاَّ يَعْلَمَ  (dari لِأَنْ لاَ) = maka dia tidak tahu.


3. أَنْ yang terletak setelah fi'il yang huruf dasar nya ain-lam-mim (علم) adalah bukan termasuk huruf nashab.

Contoh:

عَلِمْتُ أَنْ سَيَقُوْمُ  = 'alimtu an sayaquumu
Artinya = Saya tahu bahwa dia akan berdiri.

عَلِمَ أَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَرْضَى = 'alima an sayakuunu minkum mardhaa.
Artinya = Dia tahu bahwa beberapa dari kalian akan sakit.