Kaidah dan Contoh kam khabariyyah & istifhamiyyah - Durusul Lughah 3 - Pelajaran 15

Table of Content [Lihat di sini]

 Kita masih membahas pelajaran pada bab ke-15, buku Durusul lughah jilid 3.


kaidah dan contoh kam khobariyyah & istifhamiyyah


Materi kali ini adalah كم الخبريّة (kam khobariyyah) dan كم الاستفهاميّة (kam istifhamiyyah).

Kita akan mengupas kaidah-kaidah atau hukum tentang kam khabariyyah dan kam istifhamiyyah serta contoh-contoh kalimatnya.


Kaidah dan Contoh kam khabariyyah dan kam istifhamiyyah


Lihat contoh kalimat menggunakan kam khabariyyah yang terdapat pada buku panduan.


Fungsi dan makna kam khabariyyah di dalam sebuah kalimat


fungsi dan makna kam khobariyyah

كَمْ (kam) pada kalimat di atas adalah kam khabariyyah. 

Makna kam khabariyyah adalah : bermakna "banyak".

Fungsinya adalah untuk mengekspresikan "alangkah banyaknya.....", "betapa banyaknya .... ", dan seterusnya.

Jadi, kalimat di atas artinya : Betapa banyaknya apa yang engkau katakan padaku seperti ini!

Lihat kalimat di atas, كَمْ diikuti oleh isim yaitu مَرَّةٍ . 

مَرَّةٍ dalam keadaan majrur, tanda jarnya adalah kasrah.


Kaidah kam khabariyyah dan kaidah kam istifhamiyyah


Kaidah pertama


kaidah kam khabariyyah & istifhamiyyah terkait dengan tamyiznya

Kaidah pertama adalah yang terkait dengan kondisi tamyiznya.

tamyiz adalah isim setelah kam atau yang menyertai kam.


Kaidahnya adalah :


1. tamyiz dari kam istifhaamiyyah adalah manshub.


contohnya seperti yang terdapat pada gambar di atas, yaitu : 

كَمْ كِِتَابًا عِنْدَكَ؟ (kam kitaaban 'indaka?) = Berapa buku yang kamu miliki?


Di dalam kalimat ini tamyiz-nya kam istifhamiyyah adalah "كِِتَابًا " (kitaaban).

كِِتَابًا dalam kondisi manshub.


2. Hukum asal tamyiznya kam istifhamiyyah adalah manshub, namun boleh men-jarkan tamyiznya jika kam dijarkan oleh huruf jar.

contohnya juga terdapat pada gambar di atas.

bikam riyaalan hadzal qalam? boleh juga bikam riyaalin hadzal qalam?


3. Tamyiznya kam khabariyyah harus majrur.

contohnya : kam najmin fis samaa-i! (betapa banyak bintang di langit!).

di sini yang menjadi tamyiznya adalah نَجْمٍ (najmin).

kondisi نَجْمٍ adalah majrur, yang menjadi tanda jarnya adalah kasrah.


4. Terkadang tamyiz kam khabariyyah  dijarkan dengan مِنْ (min)

Lihat contohnya pada gambar di atas.

tamyiznya kam khabariyyah pada contoh di atas adalah فِئَةٍ (fi-atin). 

فِئَةٍ majrur dengan harf jar مِنْ 



Kaidah kedua


kaidah kam khabariyyah terkait jumlah tamyiznya


Kaidah kedua adalah kaidah terkait jumlah tamyiz dari kam khabariyah dan kam istifhaamiyyah, yaitu:


1. tamyiz dari kam istifhaamiyyah itu mufrad.

contoh : kam kitaaban, kam qalaman, dst.


2. tamyiz dari kam khabariyyah itu bisa mufrad dan juga bisa jamak.

contoh: kam kitaabin atau kam kutubin.

namun yang mufrad itu lebih banyak digunakan.


Summary kaidah kam khobariyyah dan kam istifhaamiyyah


Berikut adalah summary dalam bentuk gambar sekaligus contoh kalimatnya.


catatan materi pelajaran kam khabariyyah & istifhamiyyah

- makna (yang menggunakan kam istifhamiyyah) : Berapa banyak buku yang kamu miliki?

sedangkan makna (yang menggunakan kam khabariyyah) : Betapa banyak buku yang kamu miliki!

- kam (كَم) istifhamiyyah berfungsi untuk kalimat pertanyaan, yaitu pertanyaan tentang jumlah atau banyak.

- tamyiz dari kam istifhaamiyyah adalah isim mufrad dan manshub.

- kam khabariyyah adalah kam untuk memberikan informasi yaitu memberikan informasi banyaknya (tidak mengandung makna pertanyaan).

Biasanya kam khabariyyah untuk mengekspresikan betapa banyaknya, alangkah banyaknya, dll.

- tamyiz dari kam khabariyyah adalah isim mufrad dan majrur.

- tamyiz dari kam khabariyyah bisa dijarkan dengan huruf jar min (مِنْ)

- tamyiz dari kam khabariyyah boleh jamak, namun penggunaan dengan isim mufrad itu lebih banyak.


Summary dalam bentuk video



Demikian pelajaran tentang kam istifhaamiyyah dan kam khobariyyah.


=============================


Materi pelajaran yang terkait:


Kaidah kam istifhamiyyah dan contoh kalimat

Isim kinayat yaitu كَمْ (kam) dan كَذَا (kadzaa) : kaidah dan contoh