لَوْ | Durusul Lughah 3 - Pelajaran 12

Table of Content [Lihat di sini]

Kita masih belajar di bab ke-12 pada kitab Durusul Lughah jilid ketiga.


materi pelajaran lau imtinaa limtinaa dan lamul jawab



Materi pelajarannya adalah pembahasan mengenai huruf لَوْ (lau).


 

syarat dan jawab syarat menggunakan huruf lau

Perhatikan gambar di atas. Gambar di atas adalah pelajaran yang terdapat dalam buku panduan kita. Saya akan terjemahkan kalimat-kalimat di atas dan menjelaskan maknanya.

Disebutkan dalam pelajaran (ditulis dalam hiwar pada buku Durusul lughah jilid 3 bab 12), yaitu kalimat:

لَوْ عَرَفْتُ أَنَّكَ تَأْتِي إِلَى بَلَدِي لَاسْتَقْبَلْتُكَ فِي المَطَارِ

artinya: Seandainya aku mengetahui bahwasanya kamu datang ke negeriku, sungguh aku akan menyambutmu di bandara.


Pada kalimat di atas, di awal kalimat terdapat sebuah huruf, yaitu huruf لَوْ (lau). Huruf inilah yang kita pelajari pada bab ini.


Apakah huruf لَوْ (lau) itu?


Huruf lau adalah huruf imtina' limtina' (huruf imtinaa' karena imtinaa')


Apakah makna حَرْفُ امْتِتَاعٍ لِامْتِنَاعٍ ?


Artinya adalah terhalangnya sesuatu karena terhalang oleh hal lainnya.

Lihat kata yang saya tebalkan.

Dalam bahasan ini, sesuatu itu disebut jawab (جواب), dan hal lainnya itu disebut syarat (شرط).

Dengan kata lain imtinaa' limtinaa' adalah "imtina' jawab limtina' syart" atau "terhalangnya jawab karena terhalangnya syarat"


Penjelasan

Terhalang di sini maksudnya adalah tidak terwujud atau sesuatu yang tidak terlaksana.

Jadi istilah imtina' limtina' adalah jawab yang tidak terwujud karena syarat tidak terlaksana.

Contoh :

لَوِ اجْتَهَدْتَ لَنَجَحْتَ , artinya "Seandainya kamu berusaha sungguh-sungguh, niscaya kamu akan berhasil."

Makna kalimat di atas : kamu tidak berusaha sungguh-sungguh (tidak rajin), oleh karena itu kamu tidak berhasil.


Kalimat di atas terdiri dari dua bagian yaitu jawab dan syarat.

jawab => لَنَجَحْتَ 

syarat => اجْتَهَدْتَ

Jadi, jawab (yaitu berhasil) tidak terwujud, karena syarat (yaitu usaha sungguh-sungguh) tidak terlaksana.


Faidah لَوْ


Kemudian kita beranjak ke arti penjelasan selanjutnya dari gambar di atas.

لَوْ memberikan faidah atau kegunaan dalam tiga hal berikut:

1. Sebagai uslub syarat (الشَّرْطِيَّة), yang terdiri dari syarat dan jawab syarat.

2. Ia mengaitkan syarat pada waktu lampau, maksudnya adalah لَو sebagai uslub syarat itu, masuk ke fi'il madhi.

3. Ia adalah sebagai huruf imtina' , yaitu untuk mengekspresikan bahwa sesuatu itu terhalang atau tidak terlaksana atau tidak terwujud.


Kaidah umum dari huruf لَوْ


Lihat gambar di bawah untuk kaidah umum dari uslub syarat لَوْ


kaidah uslub syarat jawab لَوْ dan contoh kalimat


1.  jawab syarat dari lau yang mutsbat atau positif (tidak ada penafian), dia bersambung dengan huruf lam.

kaidah pertama : jawab yang positif, didahului oleh huruf lam (ل) 


2. jawab syarat dari lau yang negatif (ada penafian), dia tidak bersambung dengan huruf lam.

kaidah kedua : jawab yang negatif (jawab yang terdapat penafian), ia tidak didahului oleh huruf lam (ل)


Dua kaidah di atas adalah kaidah yang umum dan sering digunakan.


Contoh penerapan kaidah

Lihat contoh kalimat menggunakan uslub syarat (لَو) baik yang jawabnya kalimat positif dan jawabnya kalimat negatif yang terdapat dalam gambar di bawah.


contoh kalimat syarat dan jawab dari لو

Arti dan penjelasan


1. Jika kamu mendengar kisahnya, sungguh kamu pasti menangis.

Pada kalimat ini, jawabnya adalah kalimat positif (mutsbat).

Sehingga bakaita didahului oleh huruf lam (ل) dan bersambung, menjadi : labakaita.


2. Guru itu berkata ke Hamid,"Seandainya kamu hadir kemarin, niscaya aku tidak mengadukan kamu ke kepala sekolah."

Pada kalimat ini, jawabnya adalah kalimat negatif (ada huruf nafi مَا).

Sehingga ia tidak bersambung dengan huruf lam.


3. Ini adalah makanan basi. Jika orang memakannya, maka ia akan sakit.

Jawab syaratnya adalah mutsbat (kalimat positif alias tidak ada huruf nafi), sehingga ia tidak bersambung dengan huruf lam.


4. Seandainya kamu melihat pemandangan itu, niscaya kamu akan menangis.

Jawab syaratnya mutsbat, sehingga bakaita didahului oleh huruf lam dan bersambung, menjadi : labakaita.


5. Seandainya aku mengetahui rihlah (jalan-jalan) pada hari ini, maka aku tidak akan telat.

Jawabnya berupa kalimat negatif (ada huruf nafi مَا) sehingga tidak bersambung dengan huruf lam.


Poin-poin Kesimpulan tentang لَوْ


1. lau adalah uslub syarat

Kalimat pertama adalah sebagai syarat bagi kalimat kedua.

atau

kalimat pertama disebut syarat, kalimat kedua disebut jawab.


2. lau adalah huruf imtina' limtinaa'

Maksudnya adalah terhalangnya jawab karena terhalangnya syarat.

Dengan kata lain tidak terwujudnya jawab karena tidak terlaksananya syarat.


3. lau adalah huruf syarat yang bukan merupakan huruf jazm.


4. lau adalah huruf syarat yang masuk ke fi'il madhi.


5. kaidah umum lau:


a. jika kalimat jawab itu mutsbat (kalimat positif), maka jawab bersambung ke huruf lam

Jadi kalimat mutsbat ini terdiri dari lau (huruf imtina' limtinaa') dan lam al-jawab.


b. jika kalimat jawab itu terdapat huruf nafi (kalimat negatif), maka jawab tidak bersambung ke huruf lam


6. Arti لَوْ (lau) : jika; seandainya; kiranya