Kaidah lam dan lammaa - pelajaran 21

Table of Content [Lihat di sini]
arti-lam-lammaa

kaidah-lam-lammaa

Pada pelajaran 21 dari kitab durusul lughah jilid 2, saya mempelajari tentang penggunaan partikel negatif atau huruf nafiy lam dan lammaa. Yang keduanya dipakai untuk menafikan fi’il mudhari.


Contoh penggunaan lam ( لَمْ ) adalah:

يَذْهَبُ – لَمْ يَذْهَبْ

يَذْهَبُ = ia pergi.

لَمْ يَذْهَبْ = ia tidak pergi atau ia belum pergi


لَمْ merupakan salah satu huruf jazm, ia membuat fi'il mudhari majzum.

ketika يَذْهَبُ dinafikan oleh huruf nafi لَمْ , maka ia menjadi يَذْهَبْ 

يَذْهَبْ  adalah fi'il mudhari majzum, tanda jazm-nya adalah sukun.


Jadi untuk yadzhabu, tadzhabu, adzhabu, dan nadzhabu , jika didahului oleh partikel lam menjadi yadzhab, tadzhab, adzhab, dan nadzhab.

Sedangkan untuk tadzhabiina, tadzhabuuna, dan yadzhabuuna, sama seperti pelajaran lalu yaitu nun nya hilang sehingga menjadi tadzhabii, tadzhabuu, yadzhabuu.

Terakhir, untuk yadzhabna dan tadzhabna tidak berubah bentuk karena ia bersambung dengan nun inaats atau nun yang menunjukkan mu-annats.

Untuk lebih lengkap tanda jazm pada fi'il mudhari, baca di sini.


Contoh penggunaan lam (لَمَّا ) adalah:

لَمَّا أَكْتُبْ
Saya belum menulis.


Jadi kaidah lamma sama dengan kaidah lam, sedangkan arti lammaa adalah belum.


Penjelasan bab ke-21 buku durusul lughah jilid ke-2 yang lebih lengkap sobat dapat membacanya di sini : lam dan lamma


Kosa kata baru

Penyambutan ( إِسْتِقْبَالٌ  ), ketua ( رَئِيْسٌ ), misal / contoh ( مِثَالٌ ), menghadiri ( حَضَرَ    يَحْضُرُ ), datang (   أَتَى   يَاْتِي  ), terlarang (  مَمْنُوْعٌ  ), jangan tergesa-gesa (  مَهْلً  ).