المُضَافُ - al-mudhaafu - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 48

Table of Content [Lihat di sini]

Di dalam kitab tas-hiilun nahwi ini, al-mudhaaf dijelaskan secara sekilas karena sudah dijelaskan sebelumnya mengenai kaidah idhaafah (mudhaaf-mudhaaf ilaihi).

Untuk muraja'ah tentang konsep idhaafah, silakan baca lagi di sini:


- Contoh kalimat mudhaaf - mudhaaf ilaih:
http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.co.id/2016/12/contoh-kalimat-mudhaf-dan-mudhaf-ilaihi.html

- Cara membedakan mudhaf-mudhaf ilaih dengan na'tun-man'ut
http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.co.id/2017/03/cara-membedakan-jar-majrur-dengan-natun-manut.html

- Pelajaran idhafah dalam kitab durusul lughah jilid satu
http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.co.id/2013/04/pelajaran-5-mudhaf-dan-mudhaf-ilaih.html


Kembali ke kitab tas-hiilun nahwi. Dalam kitab ini dijelaskan untuk mudhaaf, diasumsikan ada huruf jar yang disembunyikan antara mudhaaf ( مُضَافٌ ) dan mudhaaf ilaih ( مُضَافٌ إِلَيْهِ ).


konsep dan tanda atau ciri-ciri mudhaf mudhaf ilaih


Huruf-huruf jar tersebut adalah:


- مِنْ (min), yaitu ketika mudhaaf adalah sebagai bagian atau jenisnya mudhaaf ilaih.

Contoh:

خَاتَمُ فِضَّةٍ = khaatamu fidhdhatin => artinya cincin perak.

Asumsinya adalah خَاتَمٌ مِنْ فِضَّةٍ = khaatamun min fidhdhatin => cincin dari perak; cincin jenis perak.


- فِيْ (fii), yaitu ketika mudhaaf ilaih-nya adalah sebagai zharaf (keterangan waktu/tempat).

Contoh =

صَلاَةُ اللَّيْلِ = shalatu al-laili => artinya shalat malam.

Asumsinya adalah صَلاَةٌ فِي اللَّيْلِ = shalaatun fii al-laili => shalat di waktu malam.


- لِ (li), yaitu bukan dari dua di atas. Biasanya makna kepemilikan (milik).

اِبْنُ زَيْدٍ = ibnu zaidin => artinya anak si Zaid.

Asumsinya adalah اِبْنٌ لِزَيْدٍ = ibnun lizaidin => anak milik Zaid atau anaknya Zaid.


Jadi kalau kita ingin mengetahui kata-kata itu mudhaf-mudhaf ilaih atau na'tun wa man'ut, maka dicoba saja asumsi-asumsi di atas, kalau cocok dengan asumsi di atas maka diterapkan kaidah idhaafah (mudhaaf-mudhaaf ilaih).