Soal Durusul Lughah 1 Pelajaran 11 Beserta Jawabannya

Table of Content [Lihat di sini]

Setelah berlatih soal-soal pelajaran durusul lughah 1 pelajaran ke 10, maka sekarang kita lanjutkan pelajaran ke 11.

soal durusul lughah jilid 1 bab 11


Sebelum ke soal dan jawab, saya ingatkan kembali, salah satu cara belajar bahasa Arab adalah dengan berlatih soal agar sobat terlatih dan terbiasa mengungkapkan sesuatu dalam bahasa Arab. Ketika sobat dapat lebih cepat menjawab soal-soal, maka itu akan berbanding lurus dengan kecepatan mengeluarkan ekspresi yang akan kita ungkapkan dalam bahasa Arab.

Salah satu cara saya dalam belajar adalah dengan menjawab pertanyaan dari soal bahasa Arab sebanyak-banyaknya. Ini berguna untuk menambah pemahaman dan hafalan konsep dasar serta teori bahasa Arab yang kita pelajari.

Jadi jika sobat sedang membaca artikel ini, cobalah pertama kali tutup jawaban terlebih dahulu. Coba jawab pertanyaan. Setelah menjawab pertanyaan, cobalah cocokkan jawaban sobat dengan jawaban yang tertera di blog ini. Semakin banyak jawaban yang benar, berarti sobat akan semakin paham dan menguasai bahasa arab. In syaa Allah.

Sekarang kita kembali ke inti tulisan kali ini yaitu soal-soal pelajaran ke sebelas kitab durusul lughah jilid satu.

Kumpulan soal bahasa Arab dari kitab durusul lughah jilid 1 pelajaran 11


1. Sebutkan pelajaran apa yang bisa diambil dari teks cerita pada pelajaran 11 ini!

Jawab:

Pelajaran atau teori yang bisa diambil dari teks cerita ini adalah:

a. yaa mutakallim (  يَاءُ الْمُتَكَلِّمِ   )


yaa mutakallim adalah dhamir atau kata ganti untuk orang pertama (  ضَمِيْرٌ لِلْمُتَكَلِّمِ   ), atau dhamiir lil mutakallimi.

Contohnya :

- بَيْتِيْ = baitii = rumah saya.

- أَبِيْ = abii = ayah saya.

- حَقِيْبَتِيْ = haqiibatii = tas saya.


b. fii ditambah dhamiir al-ghaa-ibi (  فِيْ + ضَمِيْرُ الْغَائِبِ  )


Dicontohkan pada teks itu dua jenis dhamiir al-ghaa-ib, yaitu:

- ضَمِيْرُ الْغَائِبِ الْمُذَكَّرِ = dhamiir al-ghaaibi al-mudzakkar, yaitu fiihi (  فِيْهِ  )

- ضَمِيْرُ الْغَائِبِ الْمُؤَنَّثِ = dhamiir al-ghaa-ibi al-mu-annats, yaitu fiihaa  (  فِيْهَا  )

Contoh:

- مَاذَا فِي الْحَقِيْبَةِ ؟  = maa dzaa fil haqiibati? = apa yang ada di dalam tas?
فِيْهَا كِتَابِيْ = fiihaa kitaabii = di dalamnya ada buku saya.

- مَنْ فِي هَذَا الْبَيْتِ ؟ = man fii haadzaa al-baiti? = siapa yang ada di dalam rumah?
فِيْهِ حَامِدٌ = fiihi haamidun = di dalam rumah ada Hamid.



contoh kalimat menggunakan dhamir ghaib mudzakkar dan muannats




2. Perhatikan soal dan jawab dalam bahasa Arab dibawah:

مَنْ فِي هَذَا الْبَيْتِ ؟
فِيْهِ حَامِدٌ

Mengapa pada jawaban di atas menggunakan هِ ?

Jawab:

Karena ia adalah sebagai dhamiir atau kata ganti untuk الْبَيْتِ  (al-baiti).

al-baiti adalah mudzakkar, sehingga dhamiirnya adalah mudzakkar, sehingga kita menggunakan فِيْهِ




3. Perhatikan soal jawab di bawah ini:

مَاذَا فِي الْحَقِيْبَةِ ؟
فِيْهَا كِتَابِي

mengapa pada jawaban pertanyaan di atas menggunakan هَا

Jawab:

Karena ia adalah sebagai kata ganti atau dhamiir untuk الْحَقِيْبَةُ (al-haqiibah).

al-haqiibatu adalah mu-annats, sehingga dhamiir yang kita gunakan adalah هَا, sehingga jawabannya menggunakan فِيْهَا



4. Perhatikan kalimat di bawah:

أُحِبُّ اللُغَةَ الْعَرَبِيَّةَ  = uhibbu al-lughata al-arabiyyata

a. Apa arti kalimat di atas?

b. Mengapa al-lughata dalam keadaan manshub (berharakat fat-hah di akhirnya)?

c. Mengapa al-arabiyyata juga dalam keadaan manshub?


Jawab:

a. Arti dari uhibbu al-lughata al-arabiyyata adalah saya mencintai (menyukai) bahasa Arab.

b. al-lughata dalam kondisi manshub karena ia adalah sebagai objek. Di dalam kaidah tata bahasa Arab, objek itu kondisinya manshub.

c. Karena konsep na'tun wa man'ut adalah :

Na'tun dan man'ut harus sama dalam kondisi:

- ma'rifah atau nakirah

- Jumlahnya (mufrad, dual, jamak)

- Gendernya (mudzakkar, mu-annats)

- Kondisinya (marfuu', manshuub, majruur).


maf'ul atau objek harus manshub



Karena al-lughata al-arabiyyata man'ut dan na'tun, maka mengikuti kaidah di atas. Jadi karena al-lughata itu manshub maka al-arabiyyata juga manshub.

Untuk mengulang pelajaran na'tun dan man'ut silakan baca kembali di :
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/11/natun-sama-bentuknya-dengan-manuut.html


Jika sobat ingin melanjutkan belajar ke materi pelajaran berikutnya, browse saja kumpulan soal  dan jawaban durusul lughah 1 bab 12