Fi'il Majhul dan Naibul Fail - Pelajaran 3 - Durusul Lughah 3
Pada pelajaran ketiga, dalam kitab Durusul lughah jilid ketiga ini, kita akan belajar bentuk fi'il majhul, perbandingannya dengan fi'il ma'lum, contoh perubahan dari fi'il ma'lum ke fi'il majhul baik fi'il madhi dan fi'il mudhari.
Silakan baca pada hiwar (percakapan) yang terdapat dalam buku. Di dalam catatan pada blog ini, saya akan menunjukkan contoh kalimat menggunakan fi'il majhul.
Apa itu fi'il majhul?
Fi'il majhul adalah fi'il yang fa'ilnya tidak disebutkan dalam kalimat (tidak diketahui). Di dalam bahasa Indonesia biasa disebut kata kerja pasif.
Sebaliknya fi'il ma'lum adalah fi'il yang fa'il-nya disebutkan (diketahui). Di dalam bahasa Indonesia biasa disebut kata kerja aktif.
Contoh fi'il ma'lum => فَتَحَ (fataha) = membuka
Contoh fi'il majhul => فُتِحَ (futiha) = dibuka
Contoh penggunaan fi'il majhul pada hiwar pelajaran tiga
1. Fi'il madhi فَتَحَ (membuka)
Kita dapat melihat contoh fi'il majhul فُتِحَ (futiha), yang artinya dibuka.
2. Fi'il mudhari يَفْتَحُ (membuka)
يَفْتَحُ (yaftahu) = membuka
يُفْتَحَ (yuftahu) = dibuka
3. Fi'il سَرَقَ (saraqa) = mencuri
4. Fi'il وَلَدَ (walada) = melahirkan
Penjelasan fi'il majhul
Setelah melihat contoh fi'il majhul yang ada di dalam percakapan, maka tibalah saatnya kita mendengar penjelasan (kaidah nahwu) tentang fi'il majhul ini.
Salah satu penjelasannya terdapat di dalam hiwar, silakan simak gambar di bawah. Setelah itu kita akan buat summary-nya.
Summary kaidah nahwu dari gambar di atas
1. Fi'il ada dua, yaitu :
a. فعل مبنيّ للمعلوم (fi'lun mabniyyun lil ma'luum)
b. فعل مبنيّ للمجهول (fi'lun mabniyyun lil majhuul)
2. Contoh bentuk ma'lum => قَتَلَ - يَقْتُلُ
Contoh bentuk majhul => قُتِلَ - يُقْتَلُ
3. Untuk yang majhul:
Fa'il dihilangkan, sedangkan yang tadinya maf'ul bih menjadi pengganti fa'il atau dinamakan naib fa'il (نَائِب فاعل).
Oleh karena itulah Naa-ib faa-il kondisinya marfu'.
Perbandingan fi'il ma'lum dan majhul
Untuk menambah pemahaman, kita harus melihat masing-masing contoh beserta i'rab-nya.
Perbandingan 1
Silakan lihat gambar di bawah.
Penjelasan gambar
1. جَلَسَ الطَّالِبُ
a. الطَّالِبُ = faa'il, marfu' tanda rafa'-nya dhammah.
b. Fa'il (pelaku) terdapat di dalam kalimat yang fi'il-nya ma'lum.
2. سُئِلَ الطَّالِبُ
a. الطَّالِبُ = naa-ibul faa'il, ia marfu', tanda rafa'-nya dhammah.
b. naibul fa'il terdapat pada kalimat yang fi'ilnya majhul.
Perbandingan 2
Lihat gambar di bawah.
Perhatikan perbandingan fi'il ma'lum dan fi'il majhul setiap poin di atas.
Pada poin (أ)
Fi'il ma'lum => فَهِمَ الطُّلاَّبُ الدَّرْسَ (murid-murid memahami pelajaran itu)
a. Fi'il فَهِمَ
b. الطُّلاَّبُ adalah fa'il , marfu, tanda rafa'-nya dhammah
c. الدَّرْسَ adalah maf'ul bih, manshub, tanda nashab-nya fat-hah.
Kalimat aktif di atas, diubah menjadi kalimat kalimat pasif sehingga menjadi:
فَهِمَ الدَّرْسُ (Pelajaran itu dipahami)
a. الدَّرْسُ adalah naa-ibul faa'il , marfu, tanda rafa'-nya adalah dhammah.
Begitu juga dengan poin berikutnya, sehingga kesimpulannya adalah =>
Untuk kalimat pasif yang dibentuk dari kalimat aktif seperti contoh di atas, maka:
a. Fa'il yang terdapat dalam kalimat aktif dihilangkan.
b. Maf'ul bih manshub yang terdapat dalam kalimat aktif, posisinya menjadi na-ibul fa'il marfu'.
Fi'il majhul dan naa-ibul faa'il harus sama kondisinya
Jika naibul fail mudzakkar maka fi'il harus menggunakan bentuk mudzakkar (fi'il dgn dhamir mudzakkar), dan jika naibul failnya mu-annats, fi'ilnya menggunakan dhamir mu-annats.
Contoh
فُتِحَ البَابُ
a. البَابُ isim mudzakkar
b. فُتِحَ fi'il untuk dhamir mudzakkar (هُوَ)
سُرِقَتِ السَّاعَةُ
a. السَّاعَةُ adalah isim mu-annats
b. سُرِقَتْ adalah fi'il untuk dhamir mu-annats (هِيَ)
Cara mengubah Fi'il bentuk ma'lum menjadi majhul
Fi'il madhi
Huruf awal diharakati dengan dhammah, kemudian huruf sebelum huruf terakhir diharakati dengan kasrah.
a. فَهِمَ (fahima)
- ف diharakati dhammah => فُ
- ه diharakati kasrah => هِ
sehingga menjadi فُهِمَ (fuhima)
b. نَهَى (nahaa)
- ن diharakati dhammah => نُ
- ه diharakati kasrah => هِ
- ى menjadi ي => ya (يَ)
Sehingga bentuk majhul menjadi نُهِيَ (nuhiya)
c. تَعَلَّمَ (ta'allama)
- ت diharakati dhammah => تُ
- huruf kedua juga diharakati dhammah => عُ
- huruf sebelum huruf terakhir diharakati kasrah => لِ
Sehingga bentuk majhulnya menjadi تُعُلِّمَ (tu'ullima)
d. اسْتَقْبَلَ (istaqbala)
- ا menjadi dhammah => اُ
- ت menjadi dhammah => تُ
- huruf sebelum huruf terakhir diharakati kasrah => بِ
Sehingga bentuk majhulnya menjadi اُسْتُقْبِلَ (ustuqbila)
e. قَالَ (qaala)
jika fi'il mu'tal 'ain maka alif diganti ya, karena diganti ي maka harakatnya kasrah.
sehingga bentuk majhulnya menjadi => قِيْلَ (qiila)
f. عَدَّ ('adda)
fi'il mudha'af, bentuk majhulnya => dhammah dihuruf awalnya
Sehingga menjadi عُدَّ ('udda)
Izin copy gan, terimakasih Ilmunya
ReplyDelete