Kaidah idhafah pada isim mutsanna - Pelajaran 9 - Durusul Lughah 3

Table of Content [Lihat di sini]

Pada bab ini, kita akan mempelajari tentang isim mutsanna dan yang terkait dengannya.


kaidah isim mutsanna




Penjelasan tentang المُثَنَّى (mutsanna)


1. isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan dual (berjumlah dua).



2. membentuk isim mutsanna dari isim mufrad adalah: dengan menambahkan alif dan nun.


Contoh:


كِتَابٌ = sebuah buku


كِتَابَانِ = dua buah buku



3. Kondisi mutsanna


a. Marfu' dengan alif, contoh كِتَابَانِ


b. Majrur dengan ya, contoh كِتَابَيْنِ


c. Mansub dengan ya, contoh كِتَابَيْنِ



4. Isim isyarah untuk isim mutsanna


a. هَذَانِ = ini => untuk mutsanna, mudzakkar.


b. هَاتَانِ = ini => untuk mutsanna, mu-annats.


c. ذَانِ/ذَانِكَ = itu => untuk mutsanna, mudzakkar


d. تَانِ/تَانِكَ = itu => untuk mutsanna, mu-annats



Contoh :


هَذَانِ كِتَابَانِ = Ini dua buah buku.



Kaidah isim isyarah mutsanna: ia adalah mu'rab.


Contoh :


ذَانِكَ بَابَانِ = Itu adalah dua pintu.


- ذَانِكَ = mubtada', marfu, tanda rafa'nya adalah alif.


- بَابَانِ = khabar, marfu', tanda rafa'nya adalah alif.



Di bawah ini adalah contoh, ketika ia manshub.


اِفْتَحْ ذَيْنِكَ البَابَيْنِ


- اِفْتَحْ = fi'il amr, fa'ilnya damir mustatir yang taqdirnya أَنْتَ


- ذَيْنِكَ = mansub, tanda nashab-nya ي


- البَابَيْنِ = mansub, tanda nashab-nya ي



5. كِلاَ dan كِلْتَا


 كِلاَ dan كِلْتَا adalah isim yang lafaznya mufrad namun maknanya dual.


Arti dari kedua kata ini adalah : "keduanya"


كِلاَ digunakan untuk isim mudzakkar.


كِلْتَا digunakan untuk isim mu-annats.


kaidah kilaa dan kiltaa (كِلاَ وَكِلْتَا)



Kaidah كِلاَ dan كِلْتَا 


1. Keduanya merupakan mudhaf, sehingga isim mutsanna sesudahnya adalah mudhaf ilaih.



Contoh kalimat:


- كِلاَ الطَّالِبَيْنِ فِي المَكْتَبَةِ 

Kedua murid itu ada di perpustakaan.


- كِلْتَا السَّيَّارَتَيْنِ أَمَامَ البَيْتِ 

Kedua mobil itu terletak di depan rumah.


- كِلاَنَا مَسْرُورٌ 

Kami berdua senang.



2. Jika mudhaf ilaihnya isim zhahir, maka ia mabniy (alias tidak berubah).


Contoh :


أَعْرِفُ كِلاَ الرَّجُلَيْنِ

Saya mengetahui kedua orang itu.



3. Jika mudhaf ilaihnya dhamir (kata ganti), maka ia mu'rab.


Contoh :


رَأَيْتُ كِلَيْهِمَا 

Saya melihat kedua orang itu.


4. kilaa dan kiltaa secara lafazh adalah mufrad, oleh karena itu predikatnya adalah mufrad.


Contoh :



كِلْتَا السَّاعَتَيْنِ جَمِيلَةٌ 

Kedua jam itu bagus.


- كِلْتَا = mubtada', diperlakukan sebagai mufrad.


- جَمِيلَةٌ = khabar (predikat), marfu', tanda rafa'nya adalah dhammah karena ia mufrad.



Kaidah Isim mutsanna yang di-idhafahkan


1. Ketika isim mutsanna di-idhafahkan, maka huruf nun "ن" dihilangkan.


Sebagaimana isim mufrad ketika diidafahkan, tanwin dihilangkan, begitu juga isim mutsanna, ن dihilangkan ketika di-idafahkan.


kaidah isim mutsanna ketika menjadi mudhaf



Contoh:


كِتَابٌ = sebuah kitab.


Ketika كِتَابٌ di-idafahkan, maka كِتَابٌ menjadi كِتَابُ, misalnya menjadi كِتَابُ زَيْدٍ (kitab milik zaid).


Begitu pula dengan isim mutsanna, contoh:


بِنْتَانِ = dua orang anak perempuan.


Ketika بِنْتَانِ di-idafahkan, maka بِنْتَانِ menjadi بِنْتَا , misalnya : بِنْتَا زَيْدٍ (dua anak perempuannya zaid).


Contoh lainnya:


- رَأَيْتُ بِنْتَيْنِ (saya melihat dua anak perempuan).


* رَأَيْتُ = fi'il madi, dan fa'ilnya ditunjukkan oleh dhamir muttashil "ta"


* بِنْتَيْنِ = maf'ul bih, manshub, alamat nashab-nya adalah ي "ya"



Ketika بِنْتَيْنِ di-idafahkan, maka ن dihilangkan, contoh:


- رَأَيْتُ بِنْتَي زَيْدٍ (saya melihat dua anak perempuannya zaid).


* بِنْتَي = maf'ul bih, manshub, tanda nashab-nya ي . 

بِنْتَي adalah mudhaf, ن dihilangkan karena ia mutsanna.


* زَيْدٍ = mudhaf ilaih, majrur, tanda jar-nya adalah kasrah.



2. Ketika isim mutsanna di-idafahkan kepada damir ya mutakallim, maka ya tersebut di fat-hah.


Contoh:


عَمَّانِ = dua orang paman.



Ketika عَمَّانِ di-idafahkan ke ya mutakallim, maka :

a. ن dihilangkan

b. ي di-fathah


Misal :

- Dua paman saya, bahasa Arabnya menjadi => عَمَّايَ 


isim mutsanna yang mudhaf ilaih nya dhamir ya mutakallim



catatan tambahan:


Kaidah di atas adalah ketika isim mutsanna tersebut dalam keadaan rafa'. Bagaimana jika isim mutsanna tersebut dalam keadaan nashab atau jar?


Kaidahnya adalah:


a. hilangkan ن

b. ي di tasydid dan fat-hah


Contoh :


Saya melihat dua paman saya. 


Bahasa Arabnya adalah:


رَأَيْتُ عَمَّيَّ


- رَأَيْتُ = fi'il madhi, dan damir muttashil "ت" yang menunjukkan sebagai fa'il yang marfu'.


- عَمَّيَّ 


* عَمَّي = maf'ul bih, manshub, tanda nashabnya adalah "ي".

Ia juga sebagai mudhaf (sehingga ن dihilangkan).


* ي = mudhaf ilaih.


=======================

In syaa Allah pelajaran bersambung dengan materi kaidah jamak mudzakkar salim apabila ia dalam bentuk idhafah.

=======================

Materi pelengkap isim mutsanna


Bentuk mutsanna/dual dalam bahasa Arab

Tanda nashab dan jar pada isim mutsanna