Al-manshuubaat - Kata yang selalu manshuub - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 18

Table of Content [Lihat di sini]

Kita telah tamat mempelajari kata-kata yang selalu marfuu' (al-marfuu'aat), sekarang kita akan mempelajari kata-kata yang selalu manshuub.

Isim yang selalu manshuub adalah:



1. مَفْعُوْلٌ بِهِ

2. مَفْعُوْلٌ مُطْلَقٌ

3. مَفْعُوْلٌ لَهُ

4. مَفْعُوْلٌ مَعَهُ

5. مَفْعُوْلٌ فيْهِ

6. الحَالُ

7. التَّميِيْزُ

8. اِسْمُ إِنَّ وَ أَخَوَاتُهَا

9. خَبَرُ مَا وَ لاَ المُشَبَّهَتَيْنِ بِلَيْسَ

10. اٍمُ لاَ الَّتِيْ لِنَفْيِ الجِتْسِ

11. خَبَرُ كَانَ وَ أَخَوَاتُهَا

12. المُسْتَثْنَى


Pada catatan kali ini, saya akan membahas poin nomor satu yaitu مَفْعُوْلٌ بِهِ (maf'ul bih/objek).

Definisi maf'ul bih 


Maf'ul bihi adalah kata yang menunjukkan padanya pelaku (faa'il) berbuat, atau objek dari si pelaku perbuatan.


Contoh kalimat dalam bahasa Indonesia:

Khalid minum air.


maf'ul bih itu objek dan selalu nashab (manshuub)



Penjelasan :

- Khalid adalah subject, dalam bahasa Arab dikenal dengan faa'il (فَاعِلٌ )

- minum adalah predikat, dalam bahasa arab dikenal dengan فِعْلٌ (fi'il) atau dalam bahasa Inggris disebut verb (kata kerja).

- air adalah objek, nah inilah yang dalam bahasa arab disebut مَفْعُوْلٌ بِهِ (maf'ul bih).


Kalimat di atas bahasa arabnya adalah  = شَرِبَ خَالِدٌ مَاءً  = syariba Khaalidun maa-an.

Dapat kita lihat bersama bahwa maa' (air) adalah manshuub yaitu maa-an (bukan maa-un).


Contoh manshuubaat lain yaitu kata yang didahului oleh harfun nidaa' (huruf penyeru/panggilan), yaitu:

- مُنَلدَى (munaadaa alias orang yang dipanggil) mudhaf

Contoh = يَا اِبْنَ زَيْدٍ = yaa ibna Zaidin.
Artinya = wahai anaknya Zaid.

Penjelasan =
a. ibnu menjadi ibna karena didahului oleh harfun nidaa' (يَا )
b. Ibna adalah mudhaf, sedangkan zaid adalah mudhaf ilaihi sehingga ia majrur -> zaidin.

- munadaa nya isim nakirah tapi umum (tidak ditujukan ke orang tertentu)

Contoh:

يَا رَجُلاً! خُذْ بِيَدِيْ  = yaa rajulan! khudz biyadii
ARti = Wahai pemuda! pegang tangan saya.

Penjelasan: kalimat ini misalnya sipenyeru itu dalam keadaan buta, dan dia meminta tolong untuk memegang/menuntun tangannya, jadi dia meminta tolong untuk pemuda disekitarnya.


Pengecualian harfun nidaa (isim setelah harfun nidaa marfuu)


- munadaa nya isim ma'rifah (ditujukan untuk orang tertentu).

Contoh:

Sipenyeru memanggil si Zaid (wahai zaid)
Bahasa arabnya = يَا زَيْدُ = yaa Zaidu.

Penjelasan = zaid disini adalah marfuu' (bukan manshuub).

- munadaa nya isim nakirah namun ditujukan untuk orang tertentu.

Contoh:

يَا رَجُلُ = yaa rajulu!
artinya = wahai pemuda!

- harfun nida ditambah dengan أَيُّهَا (mudzakkar) atau أَيَّتُهَا (mu-annats).

Contoh:

يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ  = yaa ayyuhar rajulu!

يَا أَيَّتُهَا المَرْأَةُ  = yaa ayyatuhal mar-atu

Pada kalimat ini, rajulu dan mar-atu adalah marfuu'