Contoh Metode Pengajaran Bahasa Arab

Table of Content [Lihat di sini]

Contoh Metode Mengajar Bahasa Arab


Saya akan menulis ulang contoh metode pengajaran pelajaran Bahasa Arab. Metode ini saya ambil dari buku Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab yang penulisnya adalah Ustadz Aunur Rafiq Bin Ghufran.

Tulisan ini saya dedikasikan untuk pengajar Bahasa Arab. Yang perlu diingat, ini hanyalah satu metode dari banyak metode mengajar bahasa Arab. Saya tulis ulang di blog ini adalah sebagai contoh alternatif metode yang sudah dipraktekkan dan Alhamdulillah berhasil diterapkan di salah satu pondok pesantren. Jika sobat ingin membaca dengan lengkap dan detil, silakan beli dan baca bukunya langsung.


contoh metode mengajar bahasa arab


Pelajaran Bahasa Arab


Belajar bahasa Arab sebenarnya tidak sulit, asalkan bersabar melewati tahapan-tahapan mulai dari dasar sampai ke tingkat yang mahir.

Mengapa butuh kesabaran? Karena ia perlu hafalan yang kuat (menghafal kaidah-kaidah dasar bahasa Arab) yang saling berkaitan antara satu kaidah dengan kaidah yang lain.

Tips Belajar & Mengajar Bahasa Arab agar sukses


Keberhasilan datangnya dari Allah Ta'ala. Namun keberhasilan ada hubungannya dengan kepandaian pengajar serta kesungguhan dan kecerdasan anak didik.


tips pengajaran bahasa arab


Di bawah ini adalah contoh metode yang telah dipraktikkan penulis buku ini:


1. Pengajar hendaklah paham dan hafal kaidah yang akan diajarkan.

2. Selalu berdoa mohon pertolongan kepada Allah Ta'ala untuk diri sendiri dan untuk murid yang diajar.

3. Persiapan mengajar hendaklah cukup dengan mempersiapkan pertanyaan baik secara lisan atau tertulis.

4. Mulailah pelajaran dengan membacakan dan menjelaskan secukupnya sedangkan murid melihat kitabnya masing-masing.

5. Kemudian pelajaran diulang dan ditulis di papan tulis, dan lakukan tanya jawab. Murid diberi pertanyaan satu persatu untuk mengetes apakah murid sudah paham atau belum.

6. Jika murid sudah paham, pelajaran dilanjutkan, jika belum maka pelajaran diulang sambil melihat kemampuan murid secara umum.

7. Contoh bentuk pertanyaan:

a. Menyebutkan kaidah dasar.
b. Menerjemahkan satu kalimat, kemudian dua kalimat, dst.
c. Menerjemahkan satu kalimat ke dalam bahasa Arab, kemudian dua kalimat dan seterusnya.
d. Memilih jawaban yang benar.
e. Sampaikan pertanyaan yang salah, untuk merangsang murid agar berpikir dan membetulkannya dengan argumentasi yang tepat.
f. Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang pada akhirnya akan membuat murid lebih paham akan kaidah nahwu dan kaidah sharaf.
g. Untuk murid yang termasuk lambat, maka buatlah soal yang termudah lebih dahulu, sambil memotivasinya agar sabar dan bersungguh-sungguh belajar, mengulang, dan latihan.
h. Sesuaikan pertanyaan dengan tingkat kemampuan murid dalam menyerap teori, misalnya: murid yang tergolong lambat diberikan soal-soal yang mudah dan dasar, murid dengan tingkat sedang diberikan soal-soal dengan tingkat kesulitan sedang, dan murid yang cepat diberikan pertanyaan yang sulit seperti penerapan kaidah atau gabungan penerapan beberapa kaidah.


8. Metode pertanyaan yang diajukan dapat dilakukan secara bervariasi antara lisan dan tulisan. Metode tulisan juga bisa dilakukan dengan bermacam cara seperti di buku tulis atau di papan tulis.

9. Diadakan tugas atau pekerjaan rumah agar merangsang murid terbiasa mengulang (murajaah) pelajaran yang telah didapatnya.

10. Jika memulai topik atau kaidah baru, usahakan mereview pelajaran sebelumnya, terutama yang ada hubungannya dengan pelajaran baru ini agar murid tetap ingat dan tersambung dengan pelajaran sebelumnya.

11. Usahakan pelajarannya bertingkat mulai dari dasar dan bersambung ke tingkat selanjutnya langkah demi langkah. Contohnya:

a. Jangan langsung memulai dari bab i'rab terlebih dahulu karena murid kita akan bingung sebab mereka bukan orang Arab.
b. Jangan membahas isim jama' sebelum membahas isim mufrad.
c. Jangan membahas alamat (tanda) isim rafa' yang salah satunya terdapat huruf waw ( و ), sebelum membahas jama' mudzakkar salim.


12. Usahakan pengajar proaktif dengan membanyakkan hiwar atau dialog, contohnya: menjelaskan dengan cara bertanya, menerapkan kaidah yang dipelajari ke dalam kalimat pada dialog, dan lainnya.

13. Semakin lama mengajar, in syaa Allah akan makin bertambah pengalamannya, dan akan mempunyai variasi metode yang dianggap mampu meningkatkan pemahaman murid.


Demikianlah contoh metode pengajaran bahasa Arab yang telah diterapkan oleh Abu Muhammad Aunur Rofiq bin Ghufron.

Ini adalah contoh cara mengajar yang telah dipraktekkan beliau, silakan saja jika sobat mempunyai metode lain dari sumber lain untuk sobat praktekkan di kelas. Semoga Allah Ta'ala memudahkan sobat dalam belajar dan mengajar bahasa Arab. Dan semoga ini bermanfaat bagi sobat.

Sumber tulisan:

Ditulis ulang dan diparafrase sedikit agar sesuai dengan tulisan di blog, dari:

Buku "Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab"
Penulis: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron
Penerbit: Pustaka Al Furqon
Cetakan ke 28 (1440 H)
Halaman v