Materi Pelajaran Durusul Lughah 2 Bab 3 | Penjelasan dan Contoh
Table of Content [Lihat di sini]
Di bawah ini adalah materi pelajaran yang diambil dari dars (pelajaran) ke tiga buku durusul lughah jilid ke-2.
Poin-Poin Materi Pelajaran Durusul Lughah 2 Bab 3
1. Isim tafdhil ( اسْمُ التَّفْضِيلِ )
Ism tafdhiil adalah isim yang tidak bertanwin ( لاَ يُنَوَّنُ ) atau disebut mamnu' mina ash-sharf ( اسْمٌ مَمْنُوعٌ مِنَ الصَّرْفِ )
Isim tafdhiil terbentuk dari wazan أَفْعَلُ (af'alu).
Kaidah isim tafdhiil:
a. Jika ia berupa komparasi antara dua hal, maka setelah isim tafdhiil ditambah huruf jar "min" ( مِنْ ).
Contoh:
Muhammad lebih besar daripada Ahmad.
Bahasa Arabnya:
مُحَمَّدٌ أَكْبَرُ مِنْ أَحْمَدَ (Muhammad akbaru min Ahmad).
Fatimah lebih besar daripada Maryam.
Bahasa Arabnya:
فَاطِمَةُ أَكْبَرُ مِنْ مَرْيَمَ (Fatimah akbaru min maryam).
Dari contoh di atas terlihat bahwa baik isimnya mudzakkar ataupun muannats, maka isim tafdhiilnya tetap berbentuk mufrad mudzakkar.
b. Jika dalam bentuk superlative degree, maka isim tafdhiil sebagai mudhaaf dan diikuti oleh mudhaaf ilaihi.
Dalam bahasa Indonesianya, kita biasa menyebutnya "ter" atau "paling" seperti misalnya terbaik, paling pintar, dan lainnya.
Contoh kalimat:
Muhammad adalah siswa yang terbesar di sekolah.
Bahasa Arabnya:
مُحَمَّدٌ أَكْبَرُ طَالِبٍ فِي المَدْرَسَةِ (Muhammad akbaru thaalibin fii al-madrasati).
Fatimah adalah siswi terbesar di sekolah.
Bahasa Arabnya:
فَاطِمَةُ أَكْبَرُ طَالِبَةٍ فِي المَدْرَسَةِ (Fatimah akbaru thaalibatin fii al-madrasati).
Kesimpulan tentang isim tafdhiil dalam gambar
2. لَكِنَّ (lakinna) dan كَأَنَّ (ka-anna)
lakinna dan ka-anna termasuk akhwat inna ( أَخَوَاتُ إِنَّ ).
لَكِنَّ (lakinna) dalam bahasa Indonesia adalah namun, atau akan tetapi, sedangkan كَأَنَّ (ka-anna) adalah seperti, atau sepertinya.
Sebagaimana akhwat inna yang lain, lakinna dan ka-anna membuat manshub isimnya, dan memarfu'-kan khabarnya.
Contoh kalimat menggunakan lakinna
Khalid rajin, akan tetapi saudaranya malas.
Bahasa Arabnya:
خَالِدٌ مُجْتَهِدٌ لَكِنَّ أَخَاهُ كَسْلاَنُ (khalid mujtahidun lakinna akhaahu kaslaanu).
Contoh kalimat menggunakan ka-anna
Sepertinya anak perempuan itu sakit.
Bahasa Arabnya:
كَأَنَّ الطِّفْلَةَ مَرِيْضَةٌ (ka-anna ath-thiflata mariidhatun).
Summary lakinna dan ka-anna
Baca juga link berikut Contoh kalimat inna dan saudaranya untuk mendapatkan penjelasan dan contoh lebih lengkap.
3. Bilangan 11-19
Untuk kaidah bilangan dalam bahasa Arab, bisa dibaca di sini: https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/10/bilangan-dalam-bahasa-arab-lengkap.html
4. Bilangan bertingkat 1-10 dalam bahasa Arab
Dalam bab ini, kita mempelajari العَدَدُ التَّرْتِيْبِيُّ (al-'adadu at-tartiibiyyu), khususnya 1 sampai 10.
Kaidah al-'adad at-tartiibiyy
Ia mengikuti ma'duudnya dalam hal gender (mudzakkar atau mu-annats).
Contoh:
Pelajaran pertama (pelajaran kesatu), bahasa Arabnya : الدَّرْسُ الأَوَّلُ (ad-darsu al-awwalu).
Disini ad-dars adalah mudzakkar, sehingga 'adadnya mudzakkar, yaitu awwal.
Berikut adalah contoh lengkap mulai dari yang pertama sampai yang kesepuluh
الدَّرْسُ الأَوَّلُ = pelajaran pertama
الدَّرْسُ الثَّانِيْ = pelajaran kedua
الدَّرْسُ الثَّالِثُ = pelajaran ketiga
الدَّرْسُ الرَّابِعُ = pelajaran keempat
الدَّرْسُ الخَامِسُ = pelajaran kelima
الدَّرْسُ السَّادِسُ = pelajaran keenam
الدَّرْسُ السَّابِعُ = pelajaran ketujuh
الدَّرْسُ الثَّامِنُ = pelajaran kedelapan
الدَّرْسُ التَّاسِعُ = pelajaran kesembilan
الدَّرْسُ العَاشِرُ = pelajaran kesepuluh
Contoh bilangan bertingkat untuk isim mu-annats
الصَّفْحَةُ الأُوْلَى = halaman pertama
الصَّفْحَةُ الثَّانِيَةُ = halaman kedua
dan seterusnya, intinya, selain yang pertama, bilangan untuk isim muannats ditambah dengan ta marbutah ( ة ).
5. الاِسْتِفْهَامُ المَنْفِيُّ (al-istifhaamu al-manfiyyu)
Kata tanya negatif, seperti "tidakkah ...?" atau "bukankah ...?" dan yang semisalnya, di dalam bahasa Arab dinamakan al-istifhaam al-manfiyyu.
Kaidah istifham manfiyy
هَمْزَةُ الاِسْتِفْهَامِ + نَفْيٌ , contohnya = أَلَيْسَ (alaisa) ?
Jawaban dalam al-istifhaam al-manfiyyu:
a. Jika jawabannya iya, maka kita menggunakan jawaban : بَلَى (balaa).
b. Jika jawabannya tidak, maka kita menggunakan jawaban : نَعَمْ (na'am).
Contoh kalimat menggunakan al-istifhaam al-manfiyyu
- Bapakmu dokter. Bukankah begitu?
Bahasa Arabnya: أَبُوكَ طَبِيْبٌ. أَلَيْسَ كَذَلِكَ ؟
abuuka thabiibun. alaisa kadzaalika?
Jawab:
Benar, bapak saya dokter.
Bahasa Arabnya: بَلَى. أَبِيْ طَبِيْبٌ (balaa. Abii thabiibun).
Jika jawabannya adalah salah, maka ungkapan dalam bahasa Arabnya:
نَعَمْ. أَبِيْ لَيْسَ بِطَبِيْبٍ (na'am. Abii laisa bithabiibin), artinya: bukan, bapak saya bukan dokter.
Contoh istifham manfiyy menggunakan مَا
أَمَا ذَهَبْتَ ؟ (tidakkah kamu pergi?)
Jawab:
- بَلَى. ذَهَبْتُ (iya, saya telah pergi).
- نَعَمْ. مَا ذَهَبْتُ (tidak, saya tidak pergi).
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya.