Petunjuk-petunjuk untuk para pengajar nahwu - al mumti fii syarhil ajurrumiyyah

Table of Content [Lihat di sini]


Sebelum mempelajari apa-apa yang terdapat dalam kitab ini, penulis menjelaskan apa-apa yang harus dilakukan oleh pengajar sehingga pelajar yang belajar nahwu khususnya pemula dapat mempelajari nahwu dengan baik.

petunjuk untuk pengajar kitab nahwu al-mumti' fi syarh al-ajurrumiyah


Maksud dari kitab al-mumti fii syarhil aajurruumiyyah adalah mempermudah belajar ilmu nahwu bagi pemula yaitu dengan bertahap dari yang paling mudah ke yang mudah, dari yang mudah menuju ke yang sulit. Cara terbaik dalam pengajaran adalah menjaga kondisi pelajar dengan pengajaran yang sedikit demi sedikit (bertahap).


maksud kitab al-mumti' fii syarhil aajurruumiyyah


Wajib bagi pengajar melakukan hal di bawah ini:


hal yang harus dilakukan pengajar nahwu kitab al-mumti' fii syarhil ajurrumiyyah


1. Ikhlas karena Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya.

2. Harus mempersiapkan pengajaran dengan baik sebelum pertemuan.

3. Membuka pelajaran dengan muraaja'ah pelajaran sebelumnya dan menyambungkannya dengan pelajaran baru.

4. Menggunakan sebagian sarana belajar seperti papan tulis, pena berwarna, jika memungkinkan.

5. Membatasi apa-apa yang ada dalam kitab syarah ini, dan tidak melanjutkan ke pelajaran selanjutnya kecuali ada tambahan contoh (permisalan), latihan-latihan, atau penjelasan-penjelasan yang menguatkan pelajaran dan mendekatkan kepada pemahaman.

6. Mendorong para pelajar untuk memberikan contoh-contoh yang dibuat sendiri sesuai kapasitas mereka dan bertanya dalam hal-hal yang mereka anggap sulit.

7. Mendorong (memberi motivasi/semangat) para pelajar untuk mengulang pelajaran yang lalu (yang telah dipelajari).

8.  Sabar terhadap para pelajar pemula dalam mengulang-ulang penjelasan, dan mengoreksi apa-apa yang salah dari mereka.

9. Membimbing para pelajar dalam menjawab soal setelah belajar teori dan mengoreksi jawaban-jawaban soal tersebut.

10. Peringatan tentang apa-apa yang dilakukan oleh sebagian pengajar dengan mengacaukan pemikiran2 (pemahaman) bagi pemula dengan meluaskan penjelasan (penjelasan yang panjang lebar diluar konteks) dengan menyebutkan definisi-definisi yang sulit, atau i'rab yang asing, atau menyebutkan khilaf diantara ulama nahwu yang begitu banyak, dan memberikan catatan kaki yang terlalu banyak.


Demikian nasihat penulis kitab al-mumti' kepada para pengajar.

=============================

Pelajaran sebelumnya: Metode penulisan syarah al-ajurrumiyyah pada kitab al-mumti'

Pelajaran berikutnya : Mengenal penulis matan jurumiyyah - Ibnu Ajurruum