laa an-naahiyah | huruf jazm | Durusul Lughah 3 - Pelajaran 13

Table of Content [Lihat di sini]

Materi pelajaran bab ke-13 buku Durusul lughah al-arabiyyah jilid ketiga pada hari ini adalah mengenai salah satu huruf al-jaazimah.

Setelah mempelajari kaidah dan contoh lam al-amr yang juga merupakan huruf jazm, maka kali ini kita mempelajari harf jazm berikutnya yaitu laa an-naahiyah (لا النّاهية).


huruf jaazimah - laa naahiyah



Contoh kalimat laa nahiyah yang terdapat pada hiwar


Di bab 13, buku durusul lughah jilid 3 ini, contoh kalimat la an-nahiyah ini dapat sobat baca di gambar berikut.


contoh kalimat menggunakan laa nahiyah


Lihat pada kalimat bergaris kuning.

لاَ يَغِبْ أَحَدٌ وَلاَ يَتَأَخَّرْ


dan juga kalimat pada gambar di bawah.


kaidah dan contoh kalimat menggunakan harf jazm laa naahiyah


لاَ يَخْرُجْ أَحَدٌ فِي أَثْنَاءِ الدَّرْسِ


Itulah contoh kalimat yang terdapat la an-nahiyah di dalamnya.

Kemudian mari kita bahas kaidah nahwu dan contoh-contohnya pada bagian berikut ini.


Kaidah nahwu لا النّاهية (laa an-naahiyah)


Mari kita kupas satu persatu kalimat penjelasan dari materi laa naahiyah yang terdapat pada buku panduan kita. 

Perhatikan gambar di bawah, mari kita baca dan berusaha mengerti penjelasannya.


kaidah nahwu laa an-naahiyah beserta contohnya


a. Kita telah mempelajari laa an-naahiyah pada pelajaran terdahulu.

==================
baca kembali pelajaran laa nahiyah berikut:



==================


b. laa naahiyah yang telah kita pelajari adalah laa naahiyah yang masuk pada fi'il yang mukhaathab (orang kedua).


contohnya:

- يَا أَحْمَدُ لاَ تَلْعَبْ فِي الفَصْلِ
Artinya: Wahai Ahmad, jangan bermain di kelas.


Penjelasan

- orang yang berbicara, bicara pada lawan bicaranya yaitu Ahmad.

Ahmad disebut mukhaathab yaitu orang kedua.

- orang yang berbicara melarang lawan bicaranya, yaitu melarang lawan bicaranya (ahmad) bermain di kelas.

- لاَ pada kalimat di atas disebut laa an-naahiyah, yaitu laa yang bermakna pelarangan.

- لا pada kalimat di atas membuat fi'il mudhari setelahnya majzum.

- تَلْعَبْ  adalah fi'il mudhari majzum, dengan tanda jazm-nya adalah sukun.



contoh kalimat kedua

- يَا إِخْوَانُ لاَ تَذْهَبُوا إِلَى المَطْعَمِ قَبْلَ السَّاعَةِ الوَاحِدَةِ 
Artinya: Wahai saudara-saudaraku, janganlah pergi ke restoran sebelum jam satu.


penjelasan


- orang yang berbicara, bicara pada lawan bicaranya yaitu ikhwan (orang kedua laki-laki jamak).

ikhwaan disebut mukhaathab yaitu orang kedua (orang kedua jamak).

- orang yang berbicara melarang lawan bicaranya, yaitu melarang lawan bicaranya (saudara-saudaranya) pergi ke tempat makan atau restoran sebelum jam satu.

- لاَ pada kalimat di atas disebut laa an-naahiyah, yaitu laa yang bermakna pelarangan.

- لا pada kalimat di atas membuat fi'il mudhari setelahnya majzum.

- تَذْهَبُوا   adalah fi'il mudhari majzum, dengan tanda jazm-nya adalah menghilangan huruf nun (حذف النون).



contoh kalimat ketiga

- يَا آمِنَةُ لاَ تَجْلِسِي هُنَا
ِArtinya: wahai Aminah, jangan duduk di sini.


penjelasan


- orang yang berbicara, bicara pada lawan bicaranya yaitu aminah (orang kedua tunggal perempuan).

aminah disebut mukhaathab yaitu orang kedua (orang kedua tunggal).

- orang yang berbicara melarang lawan bicaranya, yaitu melarang lawan bicaranya (aminah) agar tidak duduk di sini.

- لاَ pada kalimat di atas disebut laa an-naahiyah, yaitu laa yang bermakna pelarangan.

- لا pada kalimat di atas membuat fi'il mudhari setelahnya majzum.

- تَجْلِسِي adalah fi'il mudhari majzum, dengan tanda jazm-nya adalah menghilangan huruf nun (حذف النون).



contoh kalimat keempat


- يَا أَخَوَاتُ لاَ تَفْتَحْنَ النَوَافِذَ
Artinya: wahai saudari-saudariku, janganlah membuka jendela-jendela itu.



penjelasan


- orang yang berbicara, bicara pada lawan bicaranya yaitu akhawat (orang kedua perempuan jamak).

akhawat disebut mukhaathab yaitu orang kedua (orang kedua jamak).

- orang yang berbicara melarang lawan bicaranya, yaitu melarang lawan bicaranya (akhawat) agar tidak membuka jendela.

- لاَ pada kalimat di atas disebut laa an-naahiyah, yaitu laa yang bermakna pelarangan.

- ada pengecualian di sini.

fi'il mudhari yang bersambung dengan nun inats (نون الإناث) , yaitu nun yang menunjukkan perempuan, maka ia mabniyy (kondisinya tidak berubah ketika dimasuki laa an-nahiyah).

Sehingga fi'il mudhari kondisinya tetap (tidak menjadi majzum), yaitu تَفْتَحْنَ 



c. Pada bab ini, kita mempelajari laa nahiyah ke fi'il ghaib (orang ketiga).


contohnya :

- لاَ يَخْرُجْ أَحَدُهُمْ مِنَ الفَصْلِ
Artinya: Janganlah salah seorang dari mereka keluar dari kelas.

Atau bisa juga diartikan dengan : Hendaklah salah seorang dari mereka tidak keluar dari kelas.


Penjelasan

- laa an-naahiyah pada kalimat di atas masuk ke fi'il untuk ghaa-ib alias untuk orang ketiga.

- laa naahiyah membuat fi'il mudhari di atas menjadi majzum, yaitu يَخْرُجْ.

tanda jazm-nya adalah sukun.



Summary


1. لا النّاهية adalah laa yang bermakna larangan.

2. laa an-naahiyah adalah harf nahyi, salah satu huruf al-jaazimah, yaitu yang menjazm-kan fi'il mudhari.

3. Fi'il mudhari itu mu'rab, ia bisa berubah kondisinya karena dimasuki oleh salah satu amal, contohnya laa nahiyah, sehingga kondisinya berubah menjadi majzum.

4. Fi'il mudhari itu mu'rab, kecuali yang bersambung dengan nun inats (nun yang menunjukkan perempuan) dan nun taukid (nun yang bermakna penekanan/pengeras arti).

fi'il mudhari yang bersambung dengan nun inats dan nun taukid itu mabniy.

5. laa an-nahiyah dapat masuk ke fi'il yang mukhathab (orang kedua) dan yang gha-ib (orang ketiga).

6. Tanda-tanda jazm fi'il mudhari dapat dibaca di :