Hadza: Kata Tunjuk Dekat Dalam Bahasa Arab
Table of Content [Lihat di sini]
Karena permintaan dan kebutuhan teman-teman yang ingin mengulang buku Durusul lughah jilid 1 mulai dari pelajaran 1, maka saya akan tulis ulang pelajaran yang terkandung di dalamnya.
Saya akan fokus kepada kaidah-kaidah Bahasa Arab (baik nahwu maupun Sharaf) yang terdapat pada setiap bab di buku tersebut.
Sekarang saya mulai dari Durusul Lughah jilid satu, bab yang kesatu.
Istilah yang dipakai pada pelajaran ini
- اسم إشارة للمفرد المذكّر القريب العاقل وغير العاقل (ism isyaarah lil-mufrad al-mudzakkar al-qaarib al-'aaqil waghairil 'aaqil): kata tunjuk untuk qariib (jarak dekat), ism mufrad (tunggal), ism mudzakkar (laki-laki), 'aaqil (yang mempunyai akal, yaitu manusia), dan ghairu 'aaqil (yang tidak mempunyai akal, yaitu benda, hewan, dll.).
- اسم إشارة (isim isyaarah): kata tunjuk
- اسم (isim): kata benda
- اسم معرفة (isim ma'rifah): definite noun (kata benda yang spesifik atau jelas. Artinya, kita tahu persis benda atau orang yang dimaksud). Kalau di dalam bahasa Inggris contohnya: the book (sebelum kata benda, terdapat definite article "the").
- اسم نكرة (isim nakirah): indefinite noun (isim yang menunjukkan kepada sesuatu yang tidak spesifik alias umum). Kalau di dalam bahasa Inggris contohnya: a book (terdapat indefinite article "a/an" sebelum kata benda).
- المفرد (al-mufrad): tunggal
- المذكّر (al-mudzakkar): laki-laki
- هَذَا (hadza): ini.
- مفردات اللغة العربية (mufradaat al-lughah al-arabiyyah): kosakata bahasa Arab
- جملة (jumlah): kalimat
- مبتدأ (mubtada'): Isim yang terletak di awal kalimat dan berbentuk ma'rifah.
- خبر (khabar): kata, frasa, atau jumlah yang menyempurnakan makna mubtada'.
- جملة اسميّة (jumlah ismiyyah): nominal sentence, yaitu jumlah yang dimulai dengan isim yang dinamakan mubtada', dan diikuti oleh khabar.
Untuk memudahkan anda, selanjutnya istilah bahasa Arab di atas, saya tulis dalam bentuk transliterasi bahasa Indonesia atau terjemahan yang sepadan dalam bahasa Indonesia.
Yang Kita Pelajari Pada Bab 1 Durusul Lughah Jilid 1
Berikut adalah konsep dasar bahasa Arab yang dipelajari. Pertama-tama, kita akan mengenal salah satu kata tunjuk dekat dalam bahasa Arab, yaitu hadza, yang artinya adalah "ini".
1. Pengenalan dan Penggunaan Hadza (Kata Tunjuk Dekat dalam Bahasa Arab)
Kata tunjuk dalam bahasa Arab dibagi jenisnya berdasarkan:
- Jarak, yaitu kata tunjuk dekat, dan jauh.
- Jumlah, yaitu mufrad, dual, dan jamak.
- Gender, yaitu mudzakkar dan mu-annats.
Yang kita pelajari di bab 1 pada buku durusul lughah ini adalah kata tunjuk jarak dekat, mufrad, dan mudzakkar, yaitu hadza (هَذَا).
Perhatikan gambar yang terdapat pada bab satu di bawah ini.
Di bawah adalah contoh penggunaan hadza untuk benda (غيرالعاقل).
Pelajaran ini sangat mudah, anda hanya melihat gambar, in syaa Allah sudah tahu artinya.
Saya ambil contoh kalimat هَذَا بَيْتٌ (hadza baitun).
Penjelasan untuk contoh kalimat hadza baitun
- Hadza artinya "ini", sedangkan baitun artinya "rumah", sehingga hadza baitun artinya adalah "Ini rumah".
- Hadza adalah isim isyaarah untuk jarak dekat, mudzakkar, dan mufrad.
- Isim setelah hadza harus mengikuti jenis isim isyaarah dalam hal jumlah dan gender, karena hadza adalah isim isyarah untuk mufrad mudzakkar, jadi isim setelah hadza harus isim mufrad mudzakkar.
- بيت (baitun) adalah contoh isim mudzakkar mufrad.
2. Isim mufrad mudzakkar (kata benda mudzakkar tunggal)
Pada bab ini, kita belajar daftar kosakata isim mufrad mudzakkar, yaitu:
- مَسْجِدٌ (masjidun): masjid
- بَابٌ (baabun): pintu
- كِتَابٌ (kitaabun): buku
- قَلَمٌ (qalamun): pena
- مِفْتَاحٌ (miftaahun): kunci
- مَكْتَبٌ (maktabun): meja
- سَرِيْرٌ (sariirun): ranjang/tempat tidur
- كُرْسِيٌّ (kursiyyun): kursi
Beberapa kosakata baru ini dapat diterapkan untuk membuat kalimat sederhana dalam bahasa Arab.
Yang harus anda ingat pola kalimat sederhananya adalah "hadza + isim mufrad mudzakkar".
Lihat gambar pertama di atas, semua yang dituliskan di sana adalah berpola "hadza + isim mufrad mudzakkar".
Saya hanya mengambil tiga contoh tambahan dari gambar di atas.
هَذَا مَسْجِدٌ (hadza masjidun): Ini masjid.
hadza: isim isyarah untuk mufrad mudzakkar.
masjidun: isim mufrad mudzakkar.
هَذَا بَابٌ (hadza baabun): Ini pintu.
hadza: isim isyarah untuk mufrad mudzakkar.
baabun: isim mufrad mudzakkar.
هَذَا كِتَابٌ (hadza kitaabun): Ini buku.
hadza: isim isyarah untuk mufrad mudzakkar.
kitaabun: isim mufrad mudzakkar.
Sekarang, cobalah baca semua text yang ada pada gambar pertama, lalu sebutkan terjemahan bahasa Indonesianya.
3. Struktur Jumlah Ismiyyah yang Sederhana
Di bawah ini adalah struktur lengkap jumlah ismiyyah.
Penjelasan struktur jumlah ismiyyah
- Jumlah ismiyyah terdiri dari mubtada' dan khabar.
- Pada asalnya mubtada' adalah isim ma'rifah.
- Mubtada' contohnya isim yang digolongkan ke dalam isim ma'rifah, contohnya adalah isim zhahir, isim isyaarah, dan dhamir.
- Jenis khabar ada tiga, yaitu: khabar mufrad, syibhul jumlah, dan jumlah.
- Khabar mufrad maksudnya adalah khabar yang terdiri dari satu kata, dan biasanya adalah dari jenis isim nakirah.
- Khabar syibhul jumlah adalah khabar yang berupa frasa, misalnya jar dan majrur, mudhaf dan mudhaf ilaih (zharaf beserta mudhaf ilaih).
- Khabar jumlah adalah khabar yang berupa kalimat, yaitu jumlah ismiyyah dan jumlah fi'liyyah.
Jangan bingung dulu ya. Pada bab ini, kita hanya fokus belajar jumlah ismiyyah yang mubtada'-nya isim isyaarah hadza, dan khabarnya berupa isim mufrad mudzakkar.
Kalau belum tahu istilah pada penjelasan struktur jumlah ismiyyah di atas, simpan saja dulu, kita fokus ke pelajaran bab 1.
Kita belajar bertahap, satu demi satu mulai dari yang sederhana, setelah itu mulai meningkat ke yang lebih sulit.
Inilah yang kita pelajari, lihat gambar di bawah, dan lihat yang dilingkari.
Jadi struktur kalimat sederhana dari jumlah ismiyyah yang kita pelajari adalah:
Mubtada' + Khabar
- Dalam bab ini, mubtada'nya adalah salah satu contoh isim ma'rifah yaitu isim isyaarah. Dan kita fokus kepada isim isyaarah hadza.
- Dan khabarnya adalah mufrad, yaitu isim nakirah yang jenisnya adalah isim mufrad mudzakkar.
Penjelasan struktur jumlah ismiyyah pada bab ini berdasarkan gambar di atas:
- Jumlah ismiyyah adalah kalimat yang strukturnya terdiri dari mubtada' dan khabar.
- Isim isyarah: isim yang berposisi sebagai mubtada'.
- Isim nakirah: isim yang berposisi sebagai khabar.
- Mubtada' dan khabar mempunyai bentuk yang sama dalam hal gender dan jumlah.
Catatan Tambahan:
Ism nakirah, ciri-ciri dasar dan utama adalah isim yang huruf terakhirnya terdapat tanwin, seperti contoh mufradat di atas yaitu masjidun, baabun, kitaabun, dan seterusnya.
Isim ma'rifah, ciri-cirinya adalah isim nakirah yang diberi awalan "ال", selain itu yang tergolong isim ma'rifah adalah isim dhamir, isim isyarah, isim 'alam, dan lainnya. (kita belum belajar ini, jadi simpan saja dahulu informasinya, yang harus kita fokuskan pada bab ini adalah isim isyaarah).
Summary Jumlah Ismiyyah Menggunakan Kata Tunjuk Hadza
Pada pelajaran bab satu ini, intinya anda belajar membaca atau membuat kalimat sederhana.
Anda hanya fokus kepada isim isyaarah "hadza", dan isim mufrad mudzakkar.
Dalam hal ini kita belajar jumlah ismiyyah yang strukturnya adalah:
- Mubtada': yaitu mubtada' dari jenis isim isyaarah hadza, yaitu isim isyaraah untuk jarak dekat, mufrad, mudzakkar. Contohnya: هَذَا
- Khabar: yaitu khabar dari jenis khabar mufrad, yaitu isim yang berbentuk nakirah, mufrad, mudzakkar. Contohnya: بَيْتٌ
Summary di atas saya rangkum dalam gambar di bawah.
Kesimpulan
Jika anda telah sampai pada bagian ini, berarti anda:
- Telah belajar pengenalan dan penggunaan hadza
- Telah mengetahui kosakata bahasa Arab, yaitu beberapa mufradat dari isim mufrad mudzakkar.
- Telah mengetahui jumlah ismiyyah sederhana, yang strukturnya adalah mubtada' dan khabar.
- Dalam bab ini, kita hanya pelajari contoh mubtadanya adalah isim isyaarah hadza, dan contoh khabarnya yang mufrad yaitu berupa isim nakirah, mufrad mudzakkar.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya.